Probolinggo-Surya – Sebagai Solidaritas Sesama Muslim. Jarak ribuan kilometer antara Jatim dan Los Angeles, Amerika Serikat (AS), bukanlah suatu penghalang bagi para santri Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, untuk mendoakan mendiang superstar pop dunia, Michael Jackson.
Pada Kamis (2/7) malam lalu, ratusan santri putra dan putri ponpes yang terletak di Kemacatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo itu menggelar tahlilan rutin, yang di antaranya dimaksudkan untuk mendoakan mendiang Jacko (panggilan akrab Michael Jackson).
Mereka mengaku ikut berduka cita atas meninggalnya Jacko. “Kami juga penggemarnya. Makanya, kami ikut berdoa, supaya dia masuk surga,” ujar salah seorang santri bernama Andi kepada Surya.
Pelaksanaan tahlil di ponpes yang pengasuh utamanya adalah KH Hasan Mutawakkil Alallah yang juga Ketua Pengurus Wilayah NU Jatim itu, dilakukan di dua tempat terpisah. Untuk santri putra di masjid ponpes, sedangkan santri putri dilakukan di dalam musala asrama putri.
Pengasuh ponpes putri Hj Diana Susilowaty mengakui bahwa dari ribuan santri Ponpes Genggong, sebagian memang fans Michael Jackson.
“Tidak sedikit yang menjadi penggemarnya,” kata kakak kandung KH Mutawakkil ini.
Doa bersama itu, imbuh Hj Diana, dilakukan sebagai wujud solidaritas sesama muslim karena sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Jacko diyakini menganut Islam.
“Ini bentuk penghargaan terhadap sesama muslim. Tidak cuma dia (Jacko), semua umat muslim juga kita doakan,” tandas Hj Diana.
Secara terpisah, pengasuh utama Ponpes Genggong, KH Hasan Mutawakkil Alallah, menambahkan bahwa di antara yang ikut tahlilan adalah para santri yatim dari Yayasan Arrohmah yang diasuh Hj Diana. “Doa anak yatim itu mustajabah, manjur,” katanya.
Mengenai tahlilan terhadap Jacko, KH Mutawakkil mengatakan hal tersebut tidak ditujukan kepada Jacko sebagai seorang superstar atau artis dunia. Melainkan kepada Jacko sebagai seorang muslim.
“Kami meyakini informasi di media, salah satunya yang diberitakan Surya, bahwa Michael Jackson sudah masuk Islam. Sehingga, jika demikian, maka dia meninggal dengan baik atau khusnul khotimah,” jelas KH Mutawakkil.
Itu sebabnya, imbuh dia, para santri Ponpes Genggong menggelar tahlilan.
Mutawakkil menerangkan, tahlilan merupakan doa sekaligus kiriman doa kepada Jacko. Tahlil itu sendiri, menurut dia, merupakan ajaran yang dibenarkan oleh Islam dan sudah umum di kalangan jemaah NU atau nahdliyin.
“Seandainya Michael Jackson ternyata bukan muslim, maka tahlil itu juga tidak ada ruginya. Karena yang berdoa tetap dapat pahala, cuma kiriman doanya tidak sampai kepada yang meninggal,” tandasnya.
Seperti diketahui, Jacko yang dijuluki King of Pop (Raja Pop), meninggal di rumahnya di Los Angeles (AS) pada Kamis sore 25 Juni lalu, atau Jumat 26 Juni subuh WIB. Dengan demikian, waktu tahlilan yang diadakan di Ponpes Zainul Hasan Genggong tersebut bertepatan dengan 7 hari kematian Jacko.
Karena wafat sebagai mualaf (orang yang baru masuk islam), keluarga Jacko telah merencanakan pemakaman penyanyi kelahiran 29 Agustus 1958 itu secara Islam. Jacko akan dimakamkan pada 7 Juli nanti.
Jacko, yang sebelumnya dibesarkan dalam keyakinan Saksi-Saksi Yehuwah, mengucapkan dua kalimat syahadat untuk memeluk Islam pada 21 November 2008 lalu.
Dengan duduk bersila di lantai di rumah sahabatnya Steve Porcaro di Los Angeles, Jacko mengucapkan kalimat syahadat di depan seorang imam masjid yang dipanggil secara khusus. Saat itu Jacko juga mengenakan peci, dan kemudian memilih nama muslim Mikhaeel.
Porcaro adalah pemain keyboard yang menggubah musik dalam album Jacko yang paling meledak di dunia, Thriller, pada 1982 –yang terjual 27 juta kopi.
Selain dari kakaknya Jermaine Jackson, tentang keislaman, Jacko banyak pula mendapat masukan dari David Wharnsby (seorang penulis lirik lagu asal Kanada) dan Philip Bubal (seorang produser), yang keduanya adalah mualaf. Mereka mulai memberitahu Jacko tentang ajaran Islam dan bagaimana mereka sendiri menjadi manusia yang lebih baik setelah masuk Islam.
“Ketika saya pulang haji tahun 2008 lalu, saya bawakan Michael banyak buku tentang Islam. Dia menanyaiku banyak hal tentang agama saya itu. Kukatakan padanya bahwa Islam itu damai dan indah,” kata Jermaine, yang masuk Islam sejak 1989 dan memiliki nama muslim Muhammad Abdul-Aziz.
“Ia membaca banyak hal dan bangga padaku bahwa diriku telah menemukan sesuatu yang memberiku kekuatan batin dan kedamaian. Saya kira, inilah yang sangat mungkin membuat Michael masuk Islam,” tambah Jermaine, yang begitu dekat dengan Jacko.
11.000 Orang Akan Hadir
Kehebatan sosok seorang Jacko dapat dilihat dari rencana pemakamannya yang juga penuh sensasi. Keluarga Jacko menyediakan 11.000 tiket masuk secara gratis bagi penggemar yang ingin mengikuti upacara pelepasan jenazah Jacko di stadion Staples Center, Los Angeles, pada Selasa (7/7) waktu setempat.
Ken Sunshine, perwakilan keluarga Jackson, mengatakan Staples Center dipilih karena itu tempat Jacko melakukan gladi bersih untuk persiapan 50 konsernya dua hari sebelum dia meninggal. Rencananya, tiket masuk akan didistribusikan pukul 10.00.
Detail bagaimana tiket dapat diperoleh dan format pemakaman masih didiskusikan Randy Phillips dengan ibu Jacko, Katherine. Randy adalah eksekutif AEG Live selaku promotor konser Jackson.
Menurut TMZ.com, keluarga menyediakan peti mati seharga 25.000 dolar AS (Rp 255 juta) yang disebut promethean. Peti mati istimewa dan sangat langka ini dipesan dari Batesville Casket Company.
Peti ini terbuat dari perunggu dan dilapisi emas 14 karat. Interiornya dilapisi beludru berwarna biru. Bagian luarnya sangat cemerlang sampai-sampai kita bisa bercermin. Legenda musik soul James Brown juga dimakamkan dengan peti mati serupa.
Hanya saja, jika dimakamkan secara Islam, Jacko tak akan dikubur bersama petinya.
Selanjutnya, keluarga Jacko berharap pemakamannya berlangsung untuk kalangan terbatas setelah upacara pelepasan di Staples Center. Namun, tempat Jacko akan dimakamkan masih simpang siur.
Tersiar kabar bahwa pelantun lagu Heal The World itu akan dimakamkan di Forest Lawn Mortuary, Hollywood Hills. Namun, Jermaine Jackson, kakak Jacko, berharap adiknya dimakamkan di Neverland Ranch sesuai keinginan almarhum.
Pejabat kota Los Angeles memperkirakan acara akan berlangsung riuh karena bakal ada ribuan penggemar yang tidak kebagian tiket masuk. Maka, mereka ingin segera mendapat kepastian siapa yang akan menanggung semua biaya pengamanan dan logistik selama acara berlangsung.
Diperkirakan, perlu disiagakan ribuan petugas serta biaya 2 juta dolar AS (sekitar Rp 20 miliar) untuk perjalanan dari Staples Center ke tempat pemakaman. Padahal, para petugas kepolisian Los Angeles saat ini sudah terkonsentrasi tenaganya untuk perayaan Hari Kemerdekaan AS, 4 Juli 2009.
Menurut berita di situs X17, Jacko akan dimakamkan secara Islam. Keluarga akan mengikuti pemakaman secara Islam karena yakin Jacko ingin dimakamkan sesuai keimanan yang baru dianutnya.
“Kakaknya, Jermaine, yang memberi petunjuk soal prosesi secara Islam itu,” tulis X17 mengutip sumber dekat keluarga Jacko.st4/kis
SURYA.CO.ID