Arsip untuk Juli 13th, 2009

Seorang Wanita Menikah Dengan Anjing Peliharaan

1515546Orang selalu mendambakan sosok yang ideal untuk dijadikan pasangan hidup. Tapi bagaimana kalau sosok ideal itu justru ditemukan pada makhluk dari jenis lain?

Buat Emily Mabou, 29, hal itu tak jadi masalah dan dengan alasan itulah dia memutuskan untuk menikah dengan anjingnya sendiri! Perempuan dari Desa Aburi, Togo, itu beralasan, hanya pada anjingnya itu dia melihat sosok ideal laki-laki yang selama ini didambakannya.

”Saya sudah berhubungan dengan begitu banyak laki-laki tapi mereka semua sama saja, cuma mau seks dan suka berbohong. Anjing saya lain, dia baik, setia pada saya dan dia selalu memperlakukan saya dengan hormat,” jelas Emily.

Akhirnya jadilah pesta pernikahan digelar dengan dipimpin pendeta tradisional setempat dan warga desa yang berbondong-bondong hadir karena penasaran.

Tapi pesta ini tak dihadiri keluarga dekat dan kerabat Emily karena mereka menganggap ini adalah ”langkah gila untuk melawan rasa sepi”.

Saat ditanya bagaimana dia akan punya anak dengan suaminya, Emily menjawab tegas dia akan mengangkat anak. [slp/ais]RILEKS.COM

Neverland Tiruan Segera dibangun di Cina

Banyak cara untuk menghormati mendiang The King of Pop, Michael Jackson. Di China, seorang pengusaha akan membangun tiruan Neverland untuk mengenang penyanyi yang akrab disapa Jacko ini.

Uang sebanyak 15 juta dolar atau sekitar Rp150,2 miliar disiapkan developer Cina untuk membangun Neverland baru di Pulau Choming, Shanghai. Mereka memasang target di tahun 2010 tiruan rumah sang megabintang sudah selesai dibangun.

“Kami ingin memberikan suatu penghormatan sekaligus memberi kesempatan rakyat China untuk mengekspresikan rasa cinta mereka kepada Michael,” kata Qiu Xuefan, salah satu investor kepada Contact Music, Minggu (12-7).

Rencananya, Neverland tiruan itu akan dibuat persis dengan yang Neverland yang sesungguhnya yang terletak di Santa Barbara, California. Bukan hanya rumah yang bak istana, mwlainkan taman bermain serta kebun binatangnya pun akan ditiru. (LMP/Ezz)RILEKS.COM

Kelinci Unik Hobi Nonton TV

Xiaoyu yang hobi nonton TV

Xiaoyu yang hobi nonton TV

Xiaoyu yang hobi nonton TV

Sungguh unik sifat seekor kelinci asal China. Ia hobi menonton TV dan ia juga bisa marah bila majikannya mengganti saluran tv yang tengah ditontonnya.

Seekor kelinci peliharaan di China rupanya sangat suka menonton tayangan opera sabun dari Korea Utara sehingga ia akan menjadi marah dan menyerang pemiliknya jika sang pemilik mengganti saluran televisi pada saat kelinci itu sedang menonton.

Jiang Chunlei asal Xiamen, Propinsi Fujian, mengakui bahwa ia dan istrinya sangat memanjakan kelinci mereka, dan memperlakukan hewan berbulu lembut itu seperti seorang anak perempuan.

Setiap malam sekitar pukul 10, kelinci itu akan memanjang diantara pasangan suami istri tersebut untuk menonton drama TV Korea Utara yang menjadi favorit keluarga, demikian lansir Harian Sore Xiamen.

Mr Jiang mengatakan, “Film favorit kelinci saya adalah Ms Mermaid. Bila kami tak sadar mengganti saluran tv, kelinci kami akan menjadi sangat marah. Ia akan menggigit bantal dan menyerang kami.

“Ia takkan berhenti membuat kegaduhan hingga kami mengembalikan saluran tv seperti semula.”

Pasangan itu juga mengakui bahwa kelinci yang mereka namai Xiaoyu itu sangat keras kepala. Mungkin karena ia terbiasa dimanjakan, sehingga ia tak mau menonton tv di tempat lain kecuali duduk diantara pasutri itu.

“Kalau kami mencoba memindahkannya duduk di sisi yang lain, ia akan melompat dan duduk lagi di antara kami. Benar-benar keras kepala,” tambah Mr Jiang.

Selain terkadang kewalahan menghadapi sifat keras kepala Xiaoyu, pasangan suami istri itu juga khawatir dengan kelebihan berat badan ‘putri’ mereka yang kini beratnya mencapai sekitar 6kg. Rencananya mereka akan mengatur kembali pola makan Xiaoyu dan ‘memaksanya’ diet.ASTAGA.COM

Bukti Keberadaan Cacing Raksasa Mongolia Terus Dicari

Cacing ini dikategorikan sebagai cacing yang paling mematikan di dunia yang hidup di daerah padang pasir persisnya di Gurun Gobi Mongolia. Seorang penjelajah Czechnya Ivan Mackerle kini tengah mengincar keberadaan cacing langka tersebut.
Sebagaimana diberitakan unexplained-mysteries.com, Minggu (12/7) diberitakan si penjelajah ini selangkah demi selangkah menelusuri pepasiran di Gurun Gobi untuk mendeteksi keberadaan cacing yang sudah menjadi bahan pembicaraan warga bahkan menjadi mitos di sana.
Dikatakan, cacing ini bisa menyerang tiba-tiba dengan menyemprotkan zat asam sejenis racun ke wajah mangsanya. Sejauh ini, memang belum ada bukti otentik ataupun foto yang menyatakan keberadaan makhluk misterius ini. Namun, warga Mongol yakin cacing itu ada di dalam pasir yang bergerak lamban untuk menyerang mangsanya.
Cacing ini disebut Cacing Kematian Mongolia atau dalam Bahasa Latinnya Allghoi khorkhoi yang pertama kali diperkenalkan oleh pakar paleontology Amerika Profesor Roy Chapman Andrews dalam bukunya On the Trail of Ancient Man (1926).
Meski dalam bukunya itu dia tidak memberikan bukti, diyakini cacing ini memiliki panjang sekitar dua hingga lima kaki (0,6 hingga 1,5 meter) berwarna merah cerah dengan senjata racun asam bewarna kuning yang disemprotkan kea rah musuhnya dari mulutnya. Selain itu, disebutkan juga makhluk ini memiliki sengatan listrik yang kekuatannya mampu membunuh seekor unta.
Pada 2005, sekelompok ilmuwan Inggris dan pakar cryptozoologi menghabiskan waktu sebulan di Gurun Gobi guna menguak keberadaan makhluk mengerikan ini. Meski mereka tidak pernah berhadapan langsung dengan makhluk ini, mereka mendapatkan sejumlah bukti bahwa cacing ini memang ada. Penduduk setempat menyebut hewan ini allghoi (orghoi, khorkhoy) yang artinya “cacing usus penuh darah” sebab bentuknya mirip dengan usus sapi.HARIAN-GLOBAL.COM

Dongeng NASA Tipu Umat Sedunia

The Crew Mobility Chassis Prototype, konsep kendaraan yang akan dipakai di permukaan Bulan saat wahana berawak diluncurkan ke sana tahun 2020. (SuaraMedia News)

The Crew Mobility Chassis Prototype, konsep kendaraan yang akan dipakai di permukaan Bulan saat wahana berawak diluncurkan ke sana tahun 2020. (SuaraMedia News)

ARIZONA (SuaraMedia News) – Empat puluh tahun telah berlalu sejak dunia dikejutkan oleh kabar keberhasilan pendaratan Apollo 11 di Bulan. Benarkah astronot Neil Armstrong telah menjejakkan kakinya di satelit Bumi tersebut?

Pertanyaan menggelitik itu memang terus menyertai kisah misi Apollo 11 dan pendaratannya di permukaan Bulan pada 21 Juli 1969.

Kemudian, astronot Neil Armstrong dan Edwin ”Buzz” Aldrin berjalan di permukaan Bulan. Cuplikan video menggambarkan Armstrong mengibarkan bendera Amerika Serikat dan melompat-lompat. Aksi ini menegaskan keberhasilan pendaratan manusia di Bulan.

Sejumlah pihak menyangsikan pendaratan itu. Cuplikan video tersebut penuh dengan keganjilan. Ada yang menganggap video itu tidak dibuat di Bulan, tetapi di sebuah tempat khusus di sekitar Negara Bagian Arizona, AS.

Astronom Phil Plait termasuk yang sangsi. Dia memberikan penjelasan pada sebuah program radio ”Are We Alone” yang dikelola SETI Institute. Ini adalah lembaga nirlaba di California, AS, yang fokus pada penjelasan keberadaan makhluk pintar lain di jagat raya.

Plait mengatakan, ada pihak yang skeptis dengan mempertanyakan foto-foto Armstrong dan Aldrin yang memperlihatkan langit tanpa bintang. ”Tidak ada atmosfer di Bulan sehingga bintang-bintang seharusnya terlihat lebih terang.”

Pihak yang skeptis juga mempersoalkan bendera AS dalam cuplikan video yang tampak berkibar, padahal di Bulan tidak ada udara.

Mereka juga mengajukan teori bahwa para astronot mungkin sudah terpanggang radiasi ketika menembus sabuk Van Allen dalam perjalanan ke Bulan.

Kepercayaan melemah

Sebenarnya kepercayaan soal pendaratan di Bulan itu sudah semakin lemah dalam beberapa tahun terakhir. Isu ini mencuat kembali ketika TV Fox pada 2001 menyiarkan sebuah program yang diberi judul ”Conspiracy Theory: Did We Land on the Moon?”

Acara TV Fox itu, kata Dr Tony Philips, pada situs Science@NASA, menggambarkan betapa Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) tidak lebih dari sekadar ”produser film yang tolol”.

Semua kesangsian itu telah sering dijawab langsung Armstrong, komandan misi Apollo 11. Tokoh kelahiran Wapakoneta, Ohio, 5 Agustus 1930, itu bersama astronot Buzz Aldrin mengaku telah menikmati permukaan Bulan selama 2,5 jam.

Di Bulan, mereka berdua menancapkan bendera AS dan sebuah spanduk bertuliskan ”Di sini manusia dari planet Bumi menginjakkan kakinya pertama kali. Kami datang dengan damai untuk seluruh umat manusia”.

Mengapa awalnya banyak yang percaya? Bagi AS, pendaratan di Bulan adalah sebuah pencapaian besar yang membuat AS seolah-olah unggul dari pesaing utama ketika itu, Uni Soviet, dalam program luar angkasa.

Bagi salah satu pesaing AS saat ini, Rusia, teori konspirasi mengenai kebohongan pendaratan di Bulan tahun 1969 itu menjadi semakin populer. Rusia membuat sejumlah situs bahkan film-film dokumenter di televisi untuk menyampaikan kebohongan besar pendaratan di Bulan itu.

Konstelasi

Boleh jadi, hal itu pula yang membuat mantan Presiden AS George W Bush memutuskan untuk menghapuskan penerbangan pesawat ulang alik pada 2010 setelah musibah pesawat ulang alik Columbia pada 2003.

Sebagai gantinya, Bush pada 2004 meluncurkan program lebih ambisius, Constellation (Konstelasi), yang bertujuan membawa warga AS kembali ke Bulan pada 2020, dan menggunakan Bulan sebagai tempat peluncuran pesawat luar angkasa berawak manusia menuju Mars.

Michael Griffin, mantan pemimpin NASA yang mendorong program Constellation, menjelaskan, pesawat ulang alik membuat AS bertahan terlalu lama pada penerbangan luar angkasa di orbit rendah, padahal kini muncul pesaing baru dalam program luar angkasa, antara lain China. ”Kita (AS) harus kembali ke Bulan karena itu adalah langkah berikutnya. Bulan hanya beberapa hari dari rumah. Mars hanya beberapa bulan dari Bumi,” papar Griffin.

Sayangnya, anggaran NASA tidak cukup untuk membiayai pembuatan kapsul Orion Constellations, kapsul yang lebih maju dan lebih besar ketimbang versi kapsul Apollo. NASA juga kekurangan biaya untuk menyiapkan roket peluncur Ares I dan Ares V yang diperlukan untuk mengirim kapsul itu ke orbit.

Biaya keseluruhan Constellation itu diperkirakan 150 miliar dollar AS. Anggaran eksplorasi luar angkasa AS pada 2009 hanya 6 miliar dollar AS.

Wajar apabila Senator Bill Nelson (Florida) menegaskan, NASA tidak akan bisa melakukan tugas yang diberikan kepadanya, yaitu berada di Bulan pada 2020. Senator yang mantan astronot itu bahkan mengkhawatirkan, saat program pesawat ulang alik berakhir, AS tak akan bisa mengirimkan astronotnya ke stasiun luar angkasa ISS, kecuali menumpang Soyuz milik Rusia.

Hal itu tentu menjadi kabar buruk bagi NASA dan khususnya Armstrong yang tentu tidak ingin pendaratannya di Bulan menjadi bahan olok-olokan. Meski demikian, ada cara pembuktian lebih sederhana, yaitu menemukan kembali bendera dan spanduk yang ditancapkan Armstrong itu dengan teleskop dari Bumi. Tentu dengan harapan bendera itu masih tertancap di tempatnya.(kmp) www.suaramedia.com

Video Rekor Dunia Melepas Bra Orang Lain !

Chris Nicholson asal Inggris membukukan rekor dunia setelah melepas Bra yang dipakai oleh 20 orang perempuan dalam 1 menit ! yang disiarkan oleh Stasiun Televisi ITV London pada tanggal 11 September 2004,lalu adakah orang Indonesia yang bisa mengalahkannya ? (ada lho…tapi prempuan mana yang rela dilepasin Bra nya, apalagi sampai 20 orang 🙂