Arsip untuk Juli 11th, 2009

Cekcok di Motor, Suami Istri Tewas

* Beserta Anaknya Tabrak Truk

11juli2009-suryaKEDIRI | SURYA.CO.ID – Akibat dipenuhi emosi saat berkendaraan di jalan raya, tragedi menimpa Ponidi sekeluarga. Pria 45 tahun itu tewas seketika bersama istrinya Ismi, 26, dan seorang anak mereka setelah motor yang dikendarai Ponidi menabrak truk di Jalan Raya Dusun Bondo, Desa/Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Jumat (10/7) pagi.

Dalam perjalanan pulang dari Pasar Wates menaiki sepeda motor Honda Prima pada pagi itu, Ponidi dan istrinya terlibat adu mulut. Kemarahan yang bergejolak karena cekcok tersebut rupanya membuat Ponidi seperti kesetanan dalam memacu motornya. Teriakan istri dan tangisan anaknya Alvina, 3, yang menginginkan kecepatan motor dikurangi, tak digubris sehingga berujung pada petaka.

Menurut keterangan yang digali Surya, Jumat (10/7) pagi sekitar pukul 06.00, keluarga asal Dusun Brumbung, Desa Sumberagung, Kecamatan Wates ini pergi ke Pasar Wates –yang berjarak sekitar 5 km dari rumah mereka. Keluarga Ponidi hendak berbelanja barang-barang kebutuhan dapur untuk acara selamatan.
Ponidi menyetir motor Honda Prima nopol AG 4078 GG miliknya, sedangkan anaknya Alvina duduk di jok bagian tengah dengan diapit ayah-ibunya. Tidak diketahui jelas apakah saat berangkat Ponidi dan istrinya sudah bertengkar. Yang pasti, perjalanan menuju ke pasar berlangsung lancar.

Namun setelah tiba di Pasar Wates, terutama saat membeli daging ayam, Ponidi dan Ismi terlibat percekcokan dan sempat menarik perhatian para pedagang di pasar. “Ternyata korban kecelakaan itu keluarga yang saat di pasar sudah saling marah-marahan,” kata Warsini, 40, seorang penjual sayur di Pasar Wates.

Ketika barang-barang kebutuhan selesai dibeli dan mereka hendak pulang, perang mulut ternyata belum berhenti. Dalam situasi seperti itu, emosi Ponidi justru meninggi. Dalam perjalanan pulang, dia pun memacu kecepatan motornya. Sekitar 1 km meninggalkan pasar, Ponidi yang tak memakai helm itu terlihat tambah ngebut. Saking kencangnya lari motor Ponidi, sampai-sampai peci hitam yang dikenakannya lepas dan melayang. Begitu juga dengan topi Alvina anaknya, yang menyusul melayang.

Sejumlah saksi mata mengatakan, Honda Prima itu menyalip beberapa kendaraan lain di depannya. Teriakan Ismi yang meminta mengurangi kecepatan, tak dihiraukan Ponidi. Tangisan Alvina sepanjang perjalanan juga tak menyurutkan emosi ayahnya. Bahkan Ismi terlihat sempat pula menarik-narik baju Ponidi, tampaknya bermaksud agar suaminya itu tidak ngebut.

“Ketika melihat ada peci dan topi anak kecil melayang jatuh, saya mengambilnya. Saya berpikir untuk mengejarnya, mengembalikan barang itu. Belum sempat saya mengejar, ternyata motor itu sudah mengalami tabrakan,” kata Tondo, 45, tukang tambal ban yang rumahnya berjarak sekitar 1 km dari TKP.

Tondo sempat mendengar Ponidi dan istrinya seperti saling teriak di tengah laju kencang sepeda motor mereka. Selain itu, persis di depan rumah Tondo, Ponidi berjalan ke tengah hingga memakan lajur jalan di arah berlawanan.

Beberapa pengendara motor dari arah berlawanan bergegas menepi ketika motor Ponidi meluncur melebihi garis tengah jalan. Mereka merasa miris melihat motor itu ngebut. Akhirnya, kekhawatiran mereka menjadi kenyataan.

“Banyak orang mendengar jeritan perempuan sangat keras sebelum tabrakan. Jeritan baru terhenti bersamaan dengan suara tabrakan yang sangat keras. Saya melihat tiga manusia meninggal,” kata Warsiti, 35, saksi mata yang rumahnya persis di depan TKP (Tempat Kejadian Perkara), yang berdekatan dengan SPBU Wates.

Motor Honda itu akhirnya disambar oleh truk Fuso bermuatan pasir dari arah berlawanan, yang disopiri Nurhadi, 45. “Saya tidak tahu, tiba-tiba motor itu belok ke kanan, melebihi garis tengah jalan. Saya sudah tidak mungkin lagi menghindarinya,” kata Nurhadi yang asal Desa Tawang, Wates.

Terpukul
Ponidi bersama istri dan anaknya menghantam bagian tengah truk di sisi kanan. Motor bersama pengendara dan penumpangnya masuk kolong truk. Mereka terlindas, tewas seketika, dengan luka sangat parah.
Seperti motornya yang sudah menjadi bangkai dan tidak berbentuk lagi, tubuh suami-istri dan anak itu juga mengalami nasib serupa. Petugas polisi dibantu warga harus memungut sebagian anggota tubuh korban yang tercecer. Mereka ditemukan terpencar memenuhi jalan selebar kurang lebih 6 meter.

“Kasihan anaknya yang masih balita. Dalam kondisi mental tidak stabil dan emosi, pengendara seharusnya berhenti dulu,” kata petugas polisi yang datang ke TKP. Polisi menduga kuat korban cekcok di atas motor yang melaju. Diperkirakan, ketika tabrakan, motor Ponidi melaju dengan kecepatan di atas 80 km/jam.
“Kami masih menindaklanjuti informasi dari para warga yang jadi saksi mata,” kata Kepala Unit Laka Polres Kediri, Iptu Moh Amin.

Para korban yang sudah dalam kedaan tewas langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Kediri. Petugas mengamankan bangkai motor yang sudah tak berbentuk lagi, serta truk yang bodinya masih utuh. Sopir truk juga langsung dibawa ke kantor Polres Pare. Namun polisi melihat tidak ada unsur kesalahan pada sopir.

Sementara itu, keluarga Ponidi sangat terpukul dengan musibah tersebut. Keluarga dan kerabatnya langsung berkumpul di rumah duka menanti kedatangan jenazah. “Sebelum ke pasar, Ponidi mau mampir ke Blimbing untuk mengobati penyakit sesak nafasnya,” kata Poniman, 55, kakak Ponidi.

Saat ditanya tentang penyebab cekcok antara Ponidi dan Ismi istrinya yang 19 tahun lebih muda, keluarga mengaku tidak tahu persis. Malahan, menurut mereka, selama 10 tahun menikah, Ponidi-Ismi tampak berbahagia dengan dua anak mereka.

“Ponidi sudah pernah menikah tiga kali. Dengan Ismi mendapat satu anak, yaitu Alvina. Satu anak lagi dari istri sebelumnya,” jelas Poniman. Poniman mengaku sangat kehilangan karena adiknya dikenal pekerja keras. Ponidi sehati-hari bertani, sedangkan Ismi menjual makanan ringan di TK Brumbung.

“Saya tadi pagi kaget, kok tiba-tiba saya dititipi Ponidi uang Rp 5 juta, sisa hasil penjualan tebu dan sapi. Malah ada Rp 1 juta yang disimpan di belandar, terjepit genteng kandang sapi. Ini rupanya firasat Ponidi bakal pergi selamanya,” kata Poniman kepada Surya. k2

Lokasi: Jalan Raya Kediri-Wates, Dusun Bondo, Desa-Kecamatan Wates, dekat SPBU Wates, Kediri.

1. Jumat (10/7) pukul 06.00, Ponidi, 49, bersama istrinya Ismi, 26, dan anak balitanya Alvina, 3, naik Honda Prima AG 4078 GG dari rumahnya di Desa Sumberagung, Kecmatan Wates, menuju Pasar Wates. Semua tanpa helm.

2. Di Pasar Wates, Ponidi dan Ismi berselisih. Mereka mulai cekcok saat membeli ayam. Selama berbelanja dan ketika barang-barang keperluan dapur telah terbeli untuk dibawa pulang, mereka masih saja adu mulut.

3. Di atas sepeda motor dalam perjalanan pulang ke rumah, suami-istri yang berboncengan beserta anaknya itu masih meneruskan cekcok. Ponidi kerap menyalip kendaraan di depannya.

4. Di dekat SPBU Wates, dari arah berlawanan (barat) melaju truk AG 9940 P yang disopiri Nurhadi, 45, warga Desa Tawang, Wates. Motor Ponidi yang lari kencang dari arah timur, tiba-tiba belok ke tengah sehingga disambar truk.

5. Ketiga anggota keluarga ini masuk kolong truk. Ponidi, istri dan anaknya terlindas ban belakang. Ketiganya tewas seketika dengan luka parah dan bagian tubuhnya terpotong.

Pria Jelek Produksi Sperma Lebih Banyak

INILAH.COM, London – Ini kabar baik dan harapan baru bagi kaum Adam berwajah kurang tampan. Menurut hasil penelitian terbaru, laki-laki berwajah jelek memiliki kemampuan memproduksi sperma lebih banyak ketimbang pria berwajah tampan. Waduh.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru para peneliti di University of Oxford dan University College, London, ditemukan data bahwa kalau pria berwajah kurang menarik memproduksi sperma lebih banyak dan lebih baik setelah ML.

Jadi, jika Anda, kaum wanita menginginkan kehamilan, ada baiknya dari sekarang bersiap mencari lelaki berwajah jelek ketimbang berwajah ganteng. Wah…

Para peneliti berpendapat, ada kecenderungan untuk menahan produksi sperma pada lelaki berwajah tampan ketimbang lelaki berwajah kurang beruntung. Kenyataan ini lebih banyak disebabkan pada kesibukan lelaki tampan untuk tebar pesona ketimbang memperhatikan produksi sperma dalam dirinya.

Sementara untuk pria berwajah kurang beruntung, tidak memiliki beban untuk terus memproduksi sperma, karena mereka lebih memilih menghasilkan sperma berkualitas ketimbang tebar pesona kepada para wanita.

Meski penelitian ini baru dilakukan pada ayam dan ikan, tapi Sam Tazzyman, selaku ketua dari penelitian mengaku hal ini bisa saja terjadi pada diri manusia.

“Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang itu atraktif atau tidak. Mampu atau tidak memproduksi sperma berkualitas. Semua berperan penting termasuk beberapa hal sepele. Mulai dari masalah ukuran ejakulasi, kualitas sperma, hingga pada ketertarikan pasangan saat berhubungan,” kata Sam.

Yang pasti, menurut Sam, ada unsur ketertarikan terhadap lawan jenis untuk membentuk sperma berkualitas. Makin tertarik seorang perempuan terhadap lelaki, biasanya akan banyak sperma yang dihasilkan.

“Meski bisa juga dianggap mengurangi kesuburan sperma, tapi ML berdasarkan rasa ketertarikan mendorong produksi sperma meningkat. Dan ini jarang dilakukan oleh laki-laki berwajah tampan yang lebih mementingkan penampilan ketimbang kualitas hubungan.

Ironis memang, karena hasil produksi sperma laki-laki berwajah jelek ternyata memiliki kualitas lebih baik dan memiliki jumlah yang cukup banyak ketimbang lelaki berwajah tampan. [L1]

Video JK Ucapkan Selamat Kepada SBY via Telepon

BOGOR – Sikap legawa dan ikhlas tampaknya diperlihatkan oleh Jusuf Kalla (JK), semalam. Melalui telepon, dia mengucapkan selamat pada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), rivalnya dalam Pilpres 2009.

Saat komunikasi via telepon berlangsung, SBY kebetulan hendak memberikan keterangan pers kepada wartawan di pendapa kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Kamis (9/7) malam. Pembicaraan dilakukan tanpa loudspeaker sehingga suara JK tidak bisa didengar wartawan. Dari pembicaraan lewat telepon terdengar, setelah menanyakan kabar JK, dan diam beberapa saat, SBY selanjutnya mengucapkan terima kasih. Wajah presiden tersebut sangat sumringah dan terlihat akrab sekali dengan lawan bicaranya.

SBY kemudian diam beberapa saat dengan wajah  penuh senyum, mendengarkan suara JK. Selanjutnya SBY menyahut, ”Ini sebagaimana kita bicarakan berdua dulu, meskipun kompetisi bisa keras, tapi tetap menjalin komunikasi dan silaturahmi. Kita berdua sama-sama memberikan contoh bahwa hubungan tetap terjalin.”

Capres Partai Demokrat itu kemudian diam lagi mendengarkan suara JK. Cukup panjang SBY kemudian menyahut lagi, “Tim kita tetap menjalankan tugas. Dan setelah ini kita bersama-sama bekerja sama melangkah ke depan.

Sejarah mencatat jasa Pak Jusuf besar sekali bagi bangsa dan negara. Mari teruskan amanah bagi kita berdua dan insya Allah ke depan ada jalan yang baik bagi kebersamaan kita. Negara masih membutuhkan Pak Jusuf. Apa pun nanti peran Pak Jusuf, kami senang sekali Pak Jusuf bersedia meneruskan darma baktinya bagi negara. Insya Allah kita bicarakan lagi nanti.”

Usai menerima telepon, SBY mengatakan, JK menyampaikan ucapan selamat pada dirinya. Dia menyambut dengan penuh hormat ucapan selamat tersebut.

“Saya bersyukur bisa berkomunikasi kembali dengan Pak Jusuf Kalla. Meski kami masih presiden dan wapres, tapi sebagai sesama capres tentunya ini peristiwa penting,” kata SBY.

Menurut SBY, nilai pentingnya adalah bahwa meski sempat berkompetisi sangat ketat, dirinya dan JK tetap menjaga komunikasi setelah pilpres digelar. Para kontestan tetap bisa menjalin silaturahmi dan tidak tertutup peluang bekerja sama.
Silaturahmi dan siap bekerja sama kembali juga berlaku untuk seluruh anggota tim pemenangan. Meski saat kampanye terjadi kompetisi keras, itu semua sekadar menjalankan tugas dan setelah tugas selesai maka kembali bersahabat.
“Dengan demikian demokrasi Indonesia makin berkembang dan matang,” tandas SBY.

SBY juga mengatakan bahwa tim yang beranggotakan dirinya dan JK tetap menjalankan tugas sesuai dengan yang diamanatkan rakyat sampai selesai pada beberapa bulan mendatang. Presiden juga mengingatkan, Selasa pekan depan ada Rapat Kabinet, yang tentunya juga akan dihadiri JK dalam kapasitasnya sebagai wapres.

Saat berbincang via telepon dengan JK, SBY didampingi Hj Ani Yudhoyono, Cawapres Boediono, Ketua Tim Sukses Nasional SBY-Boediono Hatta Radjasa, jurubicara Tim Sukses Nasional Rizal Mallarangeng, dan beberapa anggota lainnya.

Sempat Tak Nyambung

Di kediaman JK, juru bicara Tim Sukses JK-Wiranto Yuddy Chrisnandi mengatakan, sebelum magrib, JK memang memerintahkan ajudannya untuk menghubungi SBY untuk memberikan ucapan selamat dalam kapasitas sebagai pribadi dan wapres.

”SBY ditelepon Pak JK dalam kapasitas pribadi dan sebagai wapres, kan belum ada hasil resmi dari KPU. Tapi bagaimana ya, teleponnya nggak nyambung-nyambung,” kata Yuddy.
Saat akan menelepon SBY, JK kebetulan sedang menerima tamu, yaitu para senior editor beberapa media massa di ruang makan kediamannya. Ajudan JK tiba-tiba masuk dan mengatakan ada telepon dari SBY.

”JK bergeser ke ruangan sebelah terus berbicara dengan SBY. Sempat juga kaget pas tahu kalau ternyata disiarkan TV. Langsung dijawab SBY, ini untuk menenangkan hati masyarakat. Akhirnya wapres setuju lalu bilang silakan,” paparnya.

Tunggu Hasil KPU

Sementara itu, Tim Sukses JK-Wiranto juga memberi ucapan selamat atas kemenangan pasangan SBY-Boediono berdasarkan hasil quick count (hitung cepat). Adapun Tim Megawati-Prabowo masih mengunggu hasil resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ucapan selamat disampaikan Ketua Tim Kampanye Nasional JK-Wiranto, Fahmi Idris, di Jakarta Kamis (9/7). ‘’Selamat kepada SBY-Boediono yang sementara ini unggul dalam perolehan suara pilpres berdasarkan quick count,’’ kata Fahmi kepada wartawan di Posko Mangunsarkoro, Jakarta.

Tim JK-Wiranto, menurut Fahmi, akan memberikan ucapan selamat secara resmi jika hasil penghitungan resmi dari KPU telah dikeluarkan dan menempatkan SBY-Boediono sebagai pemenang.

Sementara kubu Megawati-Prabowo tidak akan memberikan ucapan selamat kepada pasangan SBY-Boediono sampai keputusan final perolehan suara secara resmi diumumkan oleh KPU.
Kubu pasangan nomor satu ini berpandangan, hasil hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei belum bisa dijadikan dasar hasil akhir pemilu presiden.

‘’Penghitungan suara manual itulah yang menjadi tolok ukur utama kami dan kenapa pasangan Mega-Pro satu hari ini belum menyampaikan, katakanlah ucapan kepada siapa yang menang, karena memang kami harus taat dan tunduk pada aturan main,’’ ujar Ketua DPP PDI-P Tjahjo Kumolo.

Langkah Fahmi Idris yang memberikan ucapan selamat, dinilai kubu SBY-Boediono sebagai sikap ksatria. ‘’Kami layak menghargai sikap Ketua Tim Kampanye JK-Wiranto. Sikap ini adalah salah satu pendidikan politik yang baik bagi rakyat dan bahkan bagi politikus.

Mengakui kemenangan pihak lain dan menyampaikan selamat adalah cermin kedewasaan politik,’’ ujar Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
Dia menambahkan, pemenang memang tidak layak arogan. Sebaliknya, pihak yang kalah juga tidak perlu rendah diri.(di,F4-49,62)SUARAMERDEKA

Digerebek Polisi Pemuas Nafsu Seks Berkedok SPA, Menu favorit: Arisan Gunting!

SPABOGOR (Pos Kota) – Spa dan pijit seharusnya untuk kesehatan. Namun banyak spa dan pijit cuma kedok belaka. Ternyata justru tempat pemuas nafsu berjat hidung belang atau tempat esek-esek.

Hak ini tentu merugikan spa dan tempat pijit yang benar-benar untuk kesehatan. Terlebih belakangan ini spa juga menjadi sarana mendatangkan wisata. Namun akibat ulah beberapa oknum, nama spa jadi tercemar.

Seperti di Bogor, namanya keren ‘Sport Club Monte Carlo’. Di klub sport ini juga ada tempat spa. Namanya, ‘Spa Monte Carlo’.Warga tidak pernah menyangka kalau di Spa Monte Carlo itu ada tempat pemuas nafsu lelaki hidung belang.

Oleh karena itulah, warga kaget ketika polisi Jumat sore kemarin menggrebek lokasi tersebut dan mengangkut 13 wanita satu di antaranya manajer yang dipanggil denga sebuatan ‘Mami.

Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah menjelaskan terungkapnya kasus ini berawal adanya pengaduan dari salah satu karyawan  kabur . “Wanita itu mengaku dipaksa boss-nya untuk berbuat asusila terhadap tamu spa,” katanya.

Irwansyah bersama anak buahnya langsung ke lokasi. Agar tidak dicurigai, petugas berpura-pura jadi tamu. Mereka pun langsung menggerebek lokasi ini dan mengamankan 12 wanita pemijat, seorang Mami yakni Dita, 35, dan lima tamu yang tengah bugil.

Untuk menikmati ajang prostitusi tersebut, setiap pelanggan dikenakan tarif Rp150 ribu. Dari jumlah itu, sang pemijat yang bisa juga diajak hubungan intim, mendapat Rp5.000 berikut uang makan Rp10.000. Selain itu mereka biasanya mendapat tips atau persen dari pelanggannya yang jumlahnya bervariasi antara Rp50.000 hingga Rp100.000.

Seorang karyawan, Ln menjelaskan sejak awal masuk kerja di tempat ini selain diharuskan bisa memijat tubuh, mereka juga diwajibkan pandai melakukan ‘karaoke’ atau oral seks. Semua dilakukan demi kepuasan sang pelanggan semata yang umumnya laki-laki.

Jika pelanggan mau melakukan hubungan seks, wanita-wanita yang rata-rata berbodi bahenol dan seksi ini juga siap setiap waktu. “Tentu saja bayarannya di luar tarif pijit sebesar Rp150 ribu,” kata Ln, seorang karyawan.

Menurut Ln, di kalangan karyawan ini dikenal juga istilah ‘Arisan Gunting’ yang merupakan salah satu pelayanan seks, namun tidak berhubungan badan. Ternyata ini merupakan menu favorit pelanggan yang seluruhnya laki-laki.

Kepada petugas, Dita mengaku mereka sudah setahun beroperasi di tempat itu dengan membayar sewa Rp25 juta/tahun. Agar perbuatannya tidak diendus polisi, pengelola menulis tempat ini ‘spa’.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Bogor, AKP Irwansyah, pihaknya akan memanggil pemilik usaha, Ny.Jenny yang tinggal di Jakarta.

Sedang pemilik Sport Club Monte Carlo, Ny.Yani mengaku tidak tahu kalau tempat yang disewa kepada Jenny digunakan untuk ajang prostitusi terselubung. “Saya kira hanya spa atau panti pijat saja,” katanya. (yopi/B)OSKOTA.CO.ID

Britney Spears Pindah Agama Demi Kekasih

Britney dengan kalung Bitang David

Britney dengan kalung Bitang David

Demi cinta memang segala daya pasti akan dilakukan demi bisa terus bersama dan bersanding dengan pasangan kita. Begitu juga apa yang dilakukan oleh Britney Spears.

Sangking ngebetnya naik pelaminan bersama sang kekasih, Jason Trawick, Britney Spears dikabarkan rela meninggalkan agama yang kini ia anut.

Ibu dua putra ini disebut-sebut tengah belajar agama Yahudi, agama yang dianut agen sekaligus pacarnya itu, pada seorang rabbi.

Wanita 27 tahun ini kedapatan memakai kalung ‘Bintang David’, simbol agama Yahudi, selama melangsungkan konser keliling dunia, belum lama ini.

Ini memang bukan kali pertama Britney berganti keyakinan. Ia sempat mencoba agama Kabbalah tahun 2005 silam, gara-gara dipengaruhi oleh Madonna yang menganut agama tersebut. (kck/pit)RILEKS.COM

sumber foto : http://www.popcrunch.com/britney-spears-jewish-conversion-for-boyfriend-jason-trawick/

Mahal dan Tak Efisien, Kondom Perempuan Tak Banyak Diminati

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Kondom perempuan kurang laku di apotek. Puji Nur Hasanah, apoteker pendamping di Apotek K-21 di Sagan, Kota Yogyakarta mengatakan, dalam sebulan hanya terjual satu pak kondom perempuan.

Pembelinya adalah pasangan suami-istri. Mereka biasanya membeli karena penasaran. Kondom perempuan memang tak dikenal karena di televisi atau koran pun tidak pernah ada iklannya. “Saya saja sendiri belum pernah melihat,” kata Puji, Jumat (10/7).

Harga kondom perempuan cukup mahal. Di Apotek K-24, satu pak (isi dua kondom impor) dibanderol Rp 16.700. Jauh lebih murah kondom laki-laki yang satu pak (isi tiga) hanya Rp 5.000-Rp 11.000.

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tidak memprioritaskan pengadaan kondom perempuan. Pengadaan pertama kondom perempuan, sebagai sosialisasi, dilakukan awal tahun 2008 dan hanya didistribusikan ke tujuh provinsi, yakni DKI Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Papua, dan Irian Jaya Barat. Pengadaan itu atas permintaan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS. Penduduk di tujuh provinsi ini dianggap paling berpotensi HIV/AIDS.

Sampai sekarang, menurut Retno Munfaati, pelaksana harian Kepala BKKBN DIY, belum ada wacana pengadaan kondom perempuan karena yang digencarkan adalah partisipasi laki-laki menggunakan kondom.

Perempuan, lanjut Retno, bisa takut dan secara psikis tak nyaman melihat bentuk fisik kondom perempuan yang berbahan karet sintetis ini. Sebab, di dasar kondom terdapat spons seukuran diameter gelas dan setebal 0,5 cm. Spons yang berfungsi menyerap sperma tersebut harus dimasukkan ke dalam vagina.

Cara memasangnya pun repot. Iin Munfaati, Kepala Seksi Jaminan Pelayanan BKKBN DIY, menjelaskan, kondom perempuan harus dipasang satu jam sebelum berhubungan. Durasi pemakaian pun hanya bisa sampai 5 jam.

Dari sosialisasi, banyak perempuan yang takut meski hanya sepintas melihat. Karena itulah, BKKBN memilih menggencarkan pengunaan kondom bagi laki-laki. “Lagi pula, masa harus perempuan lagi yang susah dan repot dengan memakai kondom,” ujar Retno.

Perdebatan tentang kondom perempuan, menurut Retno, masih terjadi. Aktivis perempuan tidak bakal setuju sosialisasi kondom ini karena semakin merendahkan posisi tawar perempuan. Namun, pemerhati HIV/AIDS beranggapan kondom ini alternatif untuk melindungi perempuan, ketika laki-laki tidak mau menggunakan kondom. Dua pihak ini punya sisi benar masing-masing.

Cara Pasang Kondom Perempuan