Misteri Gunung Ciremai


Satu lagi pendaki Gunung Ciremai jadi tumbal. Nurdiyanto, pelajar SMP 1 Jatibarang, Indramayu tewas di puncak Ciremai. Ia tewas setelah dihantam badai di ketinggian 2.400 di atas permukaan laut. Seperti apa keangkeran Gunung Ciremai?

PARA remaja yang mendaki Gunung Ciremai ini merupakan alumni SMP 1 Jatibarang, Indramayu. Mereka mendaki gunung dalam rangka reuni. Empat orang di antara mereka saat ini bersekolah di SMK 1 Jatibarang dan lima lainnya bersekolah di SMA Sliyeg, Indramayu. Kesembilan pendaki ini mulai mendaki Gunung Ciremai Selasa (26/6/2007) siang.

Rabu (27/6/2007) dinihari, mereka sampai di puncak gunung. Rabu sore mereka turun dari puncak. Saat turun dari puncak, Nurdiyanto, siswa SMK 1 Jatibarang, tiba-tiba mengalami sesak napas di Pos Cigorowong. Karena tidak kuat berjalan, Nurdiyanto ditandu temannya. Sampai di Pos Gua Lawet pukul 03.00 WIB, Kamis (28/6/2007), mereka berhenti, karena dihantam badai. Mereka berkemah menunggu badai reda. Begitu badai reda, mereka melanjutkan perjalanan. Pukul 07.00 WIB, mereka kaget ketika melihat Nurdiyanto tidak bernapas.

Tragisnya, delapan rekannya tak kuat membawa pulang jenazahnya. Untuk mencapai pos perkampungan perlu 10 jam perjalanan. Mereka turun, sementara jenazah Nurdiyanto ditinggalkan. Pukul 17.00 WIB, Jumat (29/6/2007), 15 orang dari LSM AKAR dan KURPALA menuju Pos Gua Lawet. Tim SAR gabungan tersebut menemukan mayat Nurdiyanto sudah kaku dan dalam keadaan telentang.

Mistik Gunung Ciremai
Gunung Ciremai yang berketinggian 3078 meter di atas permukaan laut memiliki banyak jenis tumbuhan. Mulai dari pohon pinus, pohon seruni, dan dan pohon kopi. Jenis margasatwa pun banyak berkeliaran. Dari sekian banyak tumbuhan dan jenis burung ada beberapa hewan yang dipercaya mempunyai kekuatan mistik. Mendekati puncak, banyak beterbangan ayam alas dengan bulunya yang bersih mengkilat. Gunung Ciremai identik dengan Sunan Gunung Jati, salah satu Walisongo, penyebar Islam di Jawa Barat.

Sekitar tahun 1521-1530, Sunan Gunung Jati diyakini bertapa di puncak Ciremai. Ketika itu, bangsa Portugis begitu kuat menekan para ulama, pejuang, dan rakyat kecil. Menjelang peperangan, Sunan Gunung Jati naik ke puncak Ciremai bertapa, menyendiri dan bermunajad kepada Tuhan. Tempat tapa dan pertemuan para wali itu bernama Batulingga dan diyakini oleh masyarakat Cirebon sebagai tempat ngalap berkah memberi manfaat dan membantu orang-orang yang dalam kesulitan.

Nyi Linggi dan Macan Tutul
Satu misteri yang selalu menjadi perbincangan masyarakat sekitar Gunung Ciremai adalah misteri Nyi Linggi dan dua macan kumbang. Menurut Maman, salah satu juru kunci Ciremai, setelah Sunan Gunung Jati tidak bertapa di Batulingga, maka Nyi Linggi datang ke tempat tersebut menggantikan Sunan Gunung Jati.

Namun kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga tidak sendirian, ia ditemani oleh dua binatang kesayangannya yaitu macan kumbang. Kedatangan Nyi Linggi ke Batulingga ingin mendapatkan ilmu kedigdayaan. Tapi sayangnya Nyi Linggi gagal memperoleh ilmu yang diinginkan. Nyi Linggi meninggal dunia di Batulingga sementara dua temannya yaitu macan tutul hilang entah ke mana. Kabarnya masyarakat setempat menemukan mayat Nyi Linggi. Kejadian aneh sering terjadi di sekitar Batulingga, yaitu sosok Nyi Linggi dan dua macan tutul sering menampakkan diri.

Cikal Bakal Nenek Moyang
Selain sebagai tempat bertapanya Sunan Gunung Jati, ternyata Gunung Ciremai sejak ribuan tahun silam telah dihuni oleh manusia purba. Masyarakat Kuningan dan sekitarnya terutama mereka yang hidup di kawasan kaki Gunung Ciremai merasa bangga. Mereka yakin bahwa asal-usul orang-orang Jawa Barat datangnya dari Gunung Ciremai. Keyakinan tentang hal ini diperkuat oleh ditemukannya beberapa benda bebatuan yang diyakini zaman Batu Besar. Umurnya sekitar 3.000 tahun Sebelum Masehi.

Pada tahun 1972 ditemukan batu besar berbentuk peti mati. Penemuan itu mengandung makna bahwa di kaki Gunung Ciremai telah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Dipercaya pula bahwa arwah nenek moyang berkumpul dan sering menampakkan diri. Para ahli peneliti sepakat bila wilayah Kuningan Gunung Ciremai merupakan tempat bermukim manusia tua usia. Mereka memuja arwah nenek moyang untuk meminta berkah kesuburan tanah, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Injak Bumi Hindari Hantu
Maman (juru kunci Ciremai yang mengantar posmo ke puncak Ciremai) selalu menghentikan langkahnya dan mengucapkan Assalamualikum ketika memasuki pos. Menurut Maman, jika ingin selamat dan tidak diganggu oleh dedemit nakal injak bumi sebanyak tiga kali lalu ucapkan salam. Ini bermakna bahwa penghuni pos atau dedemit penguasa tidak merasa tersinggung oleh datangnya manusia. ‘’Di sini (Ciremai) banyak manusia jadi korban. Tidak hanya manusia yang mati, tapi juga kuda. Mereka tidak kuat melaksanakan tugas yang dibebankan penjajah Belanda, hingga menemui ajalnya,’’ kata Maman.

Misteri Jalak Hitam
Ketika perjalanan sudah mencapai Pengalap atau pos VI, berarti pendakian telah mencapai separuh. Dan harus berhati-hati jika sudah memasuki Pengalap atau pos VI. Pengalap berarti jemputan. Di pos Pengalap setiap pendaki akan didatangi dua binatang yang sampai sekarang masih misteri keberandaannya, yaitu Jalak Hitam dan Tawon Hitam.

Maman yang mengaku naik ke puncak 3 kali setiap bulan, sampai sekarang mengaku belum tahu mengapa Jalak Hitam selalu mengiringi pendaki dari Pengalap ke Seruni. Dan, juga Tawon Hitam yang selalu datang mengganggu. Pengasinan berarti asin. Khusus bagi masyarakat Linggarjati bermakna bahwa siapa saja yang ingin mencapai puncaknya dengan cepat dan selamat sampai di rumah diharuskan membawa ikan asin.

Enam Belas Jam Menuju Puncak
Gunung Ciremai diapit dua kabupaten yaitu Kuningan sebelah timur dan Majalengka sebelah barat. Untuk mencapai puncak Ciremai bisa melalui tiga jalur yaitu Linggarjati dari arah timur, Pelutungan dari arah selatan, dan Majalengka dari arah barat. Medan paling berat dan menguras tenaga dan juga sangat berbahaya adalah jalur dari sisi timur melewati Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Jarak tempuhnya kurang lebih 8 km, 90 persen jalannya terjal.

Gunung Ciremai termasuk salah satu gunung paling berat di tanah Jawa. Masyarakat setempat dan juga para pendaki menyebutnya jalur maut. Untuk mencapai puncaknya butuh waktu sekitar 12 sampai 16 jam perjalanan. Tergantung kekuatan fisik pendaki. Gunung Ciremai memang tidak terlalu tinggi, hanya 3.078 mdpl. Namun start pendakian dimulai dari ketinggian sekitar 750 mdpl, maka perjalanan cukup panjang. Dengan demikian, sisa perjalanan menuju puncak Ciremai sekitar 2.350 meter garis vertikal atau sekitar 8 km melalui jalur. Perlu diketahuil, dari semua gunung yang ada di tanah Jawa hanya Gunung Ciremai-lah yang start pendakiannya dimulai dari ketinggian 750 mdpl. Jalur dakinya tidak ada jalan datar, 90 persen berjalur terjal dan sudut kemiringannya antara 70 sampai 80 derajat.

Pantangan di Gunung Ciremai
Menurut juru kunci gunung, pantangan di Gunung Ciremai tidak boleh mengeluh, memegang lutut, kencing dan buang air besar sembarangan. Setiap memasuki pos diharuskan mengucapkan salam sebagai tanda minta izin masuk dan pertanda kesopanan. Menurut Maman, setiap pos yang jumlahnya 12 pos banyak dihuni dedemit. Ucapan salam tidak hanya ketika datang tapi juga saat meninggalkan gunung. hartono

sumber : http://posmo.net/RUBRIK/427/peristiwa.html

  1. Knpa g suruh mbah marijan aja kesitu

      • arya
      • Mei 21st, 2010

      wah2 kalian blm prnah nyoba ya laen gunung laen guru kunci

      • nama
      • Agustus 19th, 2010

      mbah marijan kaga bisa ngomong bahasa sunda,LOL!

      • N’Chep
      • Oktober 30th, 2010

      allah….!!,sompral deuih..!!,kade ah…!!,jagi cariosana…!!

  2. saya pernah ke gunung ciremai sampai puncak, dan aman aman aja gak ada yang serem

      • arya
      • Mei 21st, 2010

      betul asal kalian jngn berkata2 kasar dan jorok kalian akan selamat samapay tujuan dan pulang selamat samapai rumah ahahahhahahahahah

      • arya
      • Mei 21st, 2010

      betul kata moris cuma anak2 asli kuningan yg tw ?kali pasti cuma mengagap sepele ets….. ?? nnt dl kalian blm tw yg ada di sana apa kl kalian menemukan goa nah disana lah nenek lampir berada……????

    • Dani/Fadli
    • November 22nd, 2009

    Mnrut w Gn.Ciremai mmng trknal dgn pntngn’y trutama saat start prtma.W anjurin bwt smua para pndaki yg ingin mndaki Gn.Ciremai, itu hrs brsih & suci… krn w prnh mngalami ssuatu diluar akal sht.Dlu w prnh nyasar smpe trn jurang & akhr’y w trssat smlmn digunng itu tnp air & ditmbh
    lg dgn pnmpakn orng tnggi yg brjubah putih dgn mmakai sorban…tpat’y ditnjakn Seruni.PAGI ADVENTURES BEKASI

      • indra
      • Februari 1st, 2010

      pada dasarnya mendaki gunung tuh perlu persiapan yg matang dimulai dr fisik,perlengkapan,makanan,peralatan,n navigasi,,dg terlebih dahulu mempelajari medan yg akn di lalui.
      w pernah 4 kali mendaki kegunung Ciremai,klo mslh mistis gt sey w blm pernh nemui,setiap kali melewati pos pun biasa aja,karena emang dari hati gd niat yg mcm2..
      klo soal ga blh ngeluh tu ada bnr’a…
      emng syrat mnjlni sswtu itu harus penuh dg kyakinan,PD,,klo belum seberapa udh ngluh otmtis jiwa raga kita pun makin lemah karena terbawa suasana,,
      yang terutama adlh jagn panik bila menghadapi sesuatu diasana,,,n kebersamaan kerjasama itu kuncinya,,dan mendaki itu bukan berarti harus mencapai puncak,,,,terlebih perjalananya itu yang akan membuat petualangan kalian akan menjadi bermakna……..

    • mas Dani/Fadli pengalam mas kok hampir sama yah dengan saya, tapi saya bukand i gunung cermai tapi di gunug takuban perahu tapi di daerah jaya giri paling dalem, yang gak di sarankan buat kamp. waktu itu say dirin tenda ,, dan karena dingin saya kumpulin aj tuh ranmting ranting pake buat api berhubung tenda say a di deket semak-semak jadi say a agak deket semak semak dansaat saya usahain nyain api,,, tuuh perapian hidup mati lagi hidup mati lagi terus sy siram tah pake minyak tapi tetep gak nyala, nayalapun paling bentaran. nah saat sy jonggkok ngorek ngorek di atas semak semak tuh muncul sosok , sepertiny laki-laki. pake jubah putih persisi jubah orang orang arab lah persis. tapi agak transaparan. munculnya perlahan brur, ane natap pensaran, dari kaki badan tangan dan kepala.. saat semua dah muncul lengakap ane baru sadar ,soalnya tuh sosok berdiri diatas semaksemak (negalayang), saking kagetnya en lari and ngejerit kaya permpuan , langsung masuk tenda, dan ceritain itu ke rakanlaindi tenda yang lg main kartu,… karena semua penasaran dengan ceriat ane malm itu pun langsung di cek , dan mereka gak liat apap apa. tapi sungguh mata sy gak bohong liat jelas, sosk lakilaki jubah putih dengan postur tinggi transapran. tembus pandang. disekian banyak pendakian baru di daerah giri atas baru kali liat ginian.
      suer dah itu pengelaman pertama ane liat sosok penampakan.

    • coyiri
    • Desember 14th, 2009

    gw dulu prnh di ksh liat penampakan, ceritanya abis dr puncak turun pas udh mo nyampe ke ds liggajati sore hari kami jl berbaris spt bebek tiba-tiba didepan sy tepatnya dibelakan teman sy ada anak perempuan seumur § 10 th telanjang bulat sambil megangin ransel teman sy, sy amati bbrp menit bener ini anak apa demit, lantas ASTAGGFIRRULLOh ALLAZIM maka hilanglah itu anak kecil

    • Gregorius Angga
    • Januari 15th, 2010

    waktu saya berkemah didaerah batu lingga kira2 jam 12 malam..kareana rencana kemah kami hanya sebentar, maka tenda tidak kami beri cover sehingga semua yang ada di luar tenda kelihatan..tak terasa pada pukul 2 pagi dingin makin menusuk saya pun terbangun dan mengambil sarung dari tas, ketika saya terbangun saya melihat didepan saya ada sosok anak laki2 hanya mengenakan celana putih seperti celana dalam..wajahnya bersinar merah, saya pikir itu tuyul, tapi dia memiliki rambut…..

  3. saya orang seda,,,,saya pernah naik G.cermai.dan waktu itu saya nyasar …alhamdullillahnya ada satu orang yang sadar bahwa kita nyasar.dan jalan yang kita lewati hanya mutar2 di situ aja…..

  4. bos besok tanggal 15 Maret 2010, kami dari mapala unisbank semarang (mapalast) ingin mengadakan pengembaraan untuk anggota muda mapalast. Saya mewakili Mapalast minta do’anya semoga lancar diperjalanan menuju puncak.

  5. 17 juni 2009, ikut pendakian massal ke ceremai lewat jalur linggarjati..!! Tpi cuma sampe pengasinan..
    Coz badan ni udh gag kuat lgi..
    Tpi besok tgl 27mei 2010 udh rencana buat byar utang di ceremai.. Mhon doa ny y moga w bsa taklukin puncak ceremai..!

      • ajag
      • Maret 29th, 2010

      “Mhon doa ny y moga w bsa taklukin puncak ceremai..!”

      puncak ciremai jan di taklukin dunk. . . .

    • Andrias
    • Mei 8th, 2010

    Emg bnr ap kta org. . .
    Ciremai susah d taklukin.
    Apalagi jalan selepas TANJAKAN ASOY dan seterusnya. . .
    Gila tanjakannya MAK NYOS. . . !!!

    • moris
    • Mei 11th, 2010

    aman-aman saja bos….
    saya anak kuningan..
    saya udah taklukin 3 jalur pendakian gunung cermai.

    • Gembel Gunung
    • Juni 5th, 2010

    Gw asli anak kuningan, jg dah 8 kali naik ke ciremai. Dan inget Ciremai tu bukan gunung sembarangan.Salah omong, sompral sombong liatin ja akibatnya. Kayak temen gw dari Bekasi waktu naek tahun 2009,dia ngeliat genderewo nyampe 3x, padahal gw ma temen yang laen kagak liat. Trus dia pingsan, ujung2nya malah nyusain gw. Tapi Alhamdulillah nyampe puncak dengan selamat sampe pulang.

    • Sofan Juli
    • Juni 6th, 2010

    Dari 4 kali pendakian gue cuma dua kali bisa sampai puncak Ciremai,kalo masalah mistis disemua gunung pasti memiliki cerita mistis yg berbeda tinggal kitanya saja yg harus menjaga kesopanan ketika kita mendaki,supaya tidak menemukan hal-hal yang tidak kita ingini.

    • Fisha
    • Juli 21st, 2010

    Cuma 1 kali mendaki Ceremai, tahun 2001 bulan Oktober pas masuk musim ujan n mau ujian. Nekad aja lewat jalur Maja. Ngga ada hal yg mistis selama perjalanan. Tapi gw sempet terpisah dari 3 temen gw n bingung di 2 persimpangan. Tapi waktu itu jelas bgt perasaan gw ada yg membinging gw bwt ambil salah satu jalur yg ternyata jalur yg bener. Sayangnya krn cuaca gerimis gw ngga sempet muterin puncaknya.

    • erdan
    • Oktober 18th, 2010

    ni pglmn gw wktu naek k gng cermai.gw start naek dr jalur lnggr jati kra2 jam 12mlm.stlh 3jam pndkian gw dan tmn2 bka tnda utk bristhrt.smua trtdr tp slh satu tmn gw ad yg tiba2 mrasa kdgnan tramat sgt?pgi hrinya kmi mlnjtkan pndkian,stlh smpe di pos condang amis kmi bristrht dan brtmu dgn bpk2 yg jg sdg bristrht slsai mncri kyu bkr.lalu dy crta tmpt istrht kmi td mlm trnyta 2mggu yg lalu ad pndki wnita yg mninggal di situ krna skt.keesokan hrinya kira2 jam 12siang akhirnya kmi smpe di puncak.satu jam kmdn kmi lgsg branjak turun.slepas pos bapatere slh satu tmn kmi mlht ssosok mhluk hitam brbdn bsr dgn tgn mmnta.trnyta diam2 slh satu tmn kmi ad yg mgmbil edelweis.stlh smpe di pos kuburan kuda akhirnya edelweis it kmi taro.stlh it kmi mlnjtkan prjlnan turun smpe akhirnya kmi smpe di tmpt tjuan dgn slmt.
    btc_eng

    • Nenk
    • November 4th, 2010

    Mahluk ghaib itu ada dan berada d mana2 mungkin ada yg menghuni gn ciremai, so bagi pr pengunjung/pendaki sbaik ny hrs bs menjg sikap trhdp smua mahluk
    (Manusia, binatang, tumbuhan n mhlk halus).
    Ich ky ny w sdkt g nymbung,,, ,yo wis bs ny br segtu
    Wslm

  6. subhannallah..
    mahluk halus ciptaan sang maha agung yg notabene di ciptakan tidak sempurna halayaknya manusia, bisa mengingatkan kita bagaimana caranya bersikap dan menghargai alam.. serta turut menjaga kelestariaan hutan demi kelangsungan anak cucu kita..
    “slalu menjaga keharmonisan dengan alam niscaya kita semua akan selamat”

    • agus setiawan
    • Januari 24th, 2011

    disini pendaki klw berani…

  7. Emang bener semua cerita mistis di gng crmai, karna gw pernah ngalamin, pas gw turun dari puncak cermei.gw sempet mau disasarin dengan bersama salah satu teman gw, waktu itu ujan. Dan gw baru pertama kali naek gunung ya lamgsung ke gunung itu, kita pegi sekitar 8 orang tapi kita semu berpencar, saat gw panik dan ingin cepat2 menyusul merka, gw teriak memanggil salah satu temen gw,dia menyahut dan gw pikir udah deket, tp ko gak nyampe2 penasaran gw teriak lagi, dan tiba2 dia nyahut dari atas. Gw tau kalo itu uadah gak beres, gw gak mangl lagi gw jalan terus sambil zdikir, dan allhamdulillah kita semua ketemu, dan selamat

    • Imam PALASARA
    • Februari 8th, 2011

    4x k Ciremai.Pendakian pertama lwt jalur Linggajati diiringi hujan lebat.Krn medannya ckp berat+sikonnya tdk mendukung akhirnya sy cm sampe Batu Lingga.Pendakian ke 2 lewat jalur Linggasana/jalur orang pencari kayu bakar dikarenakan wkt itu pendakian ke Ciremai ditutup dan itu berlaku untuk smua jalur.Memasuki hutan lindung Condong Amis,kami tersesat slama 2 jam.Kami coba kembali ke jalur semula tp itu td bs.Jln stapak yg awalnya trbuka tib

    • Dinar anaphalis
    • Maret 3rd, 2011

    Mohon saran nya teman2. .
    Apakah boleh dan aman kah jika mendaki ke puncak ciremai sendirian via jalur linggar jati?tolong dibantu,
    terima kasih. .

  8. orang yang pernah mendaki sampai puncak gunung Ciremai baru bisa di katakan orang Kuningan asli..

    • RAMARIOT
    • Maret 30th, 2011

    SALAM DARI KAMI
    KOM:UNITAS
    P:ENCINTA
    A:LAM
    K:ALIMALANG

    *KOMPAK*
    JAKARTA TIMUR

    • okz
    • Maret 31st, 2011

    alhamdulillah gw udh lbh dr 28x naek cireme dr 98 s/d 2004….but dr jalur yg sama..”palutungan”….tp ngga s’xpun gw bs lewat jalur yg sama stiap x naek…khusus’y d’hutan pinus dr buper menuju cigowong…dan bwt goa walet…assoyyy bgt ng’camp d’sana…apalagi mlm hari’y….
    Smua t’gntung niat kita gan…

    • chiendy
    • April 5th, 2011

    jdi k’pngen k’cana

    krna akk suka yg mistik” gto……….

    • aya
    • Mei 13th, 2011

    duhhh gw jd pengen kesana kekampung gw
    udah 3 tahun gw gak pulang kampung
    😦

    • Tukang sandal
    • Juni 6th, 2011

    Menurut q,klo mau msk tmpt yg angker kt g perlu permisi/menginjakkn kaki k tanh 3x,itu semua spaya kt pth sma swtan penunggu t4 itu,yg penting kt hrus bc doa2 pelindung dri dr gangguan syetan. menurut ajarn islam /doa2 syar’iah bc surat alfatehah,surat al ikhlas,annas,al falaq & ayat kursi.terima kasih mhn maaf apa bila ada slh

    • hedi
    • Juni 6th, 2011

    pengalaman gw naik gunung ciremai ketika gw baru pindah ke kampung halaman gw di daerah kuningan tepatnya cilimus. gw diajak sama temen2 baru gw disana, kita naik sekitar 7 orang kalo ngak salah sekitar taon 2008. jujur gw sekali naik gunung ciremai, gw lewat jalur linggarjati yang bener banget jalurnya edun pisan…nanjak trus!!! pengalaman mistis gw ketika gw ketinggalan berdua sama temen gw ketika turun..itu sekitar jam 8an pagi, karena ketinggalan dan ngak bawa air sama sekali, kita mencoba survival dikit2. yang anehnya ketika kita pengen merokok, kita bedua nemuin 2 batang rokok bekas pendaki. ngak tau kenapa bisa ketemu aja. trus pengen makan kita ketemu ubi!! aneh ngak lo, nemu ubi mentah di pertengahan gunung?????????? karena laper kita makan.. pas mau sedikit lagi dari pos terakhir, kira2 magrib karena gw denger sayup2 adzan magrib. gw udah ngak kuat bro!! gw ditarik ma temen gw , dan ngak tau kenapa gw da euforia kesenangan yang gw bilang” GW PENGEN DISINI AJA DANG!, DISINI TENANG… ” ngak habis pikir gw bisa ngomong gitu..pas ketika digendong, dalam penglihatan gw, disamping kanan yang sebenrnya pohon2nan gw meliahat bangunan rumah jawa kuno persis kayak dikasepuhan ceribon..tapi ngebayang trus itu gw liat RUMAH…gw bilang sama temen gw, “DANG,LIAT DEH DISAMPING..DA RUMAH JAWA DANG”” temen gw diem trus semakin gendong gw sambil berlari…akhirnya sampe di cibunar..gw ceritain sama temen2 yang duluan, mereka cuman bilang udah nga papa…aneh bgt..tapi ciremai gunung yang menjadi saksi hidup sejarah keluarga nenek moyang gw…

  9. saya pernah mendaki gunung ciremai melalui jalur palutungan dan turun lewat linggarjati…
    ketika turun kita kemalaman di sekitar pos kuburan kuda dan persediaan air pun habis, kami pun sepakat untuk melanjutkan perjalanan malam, dehidrasi telah menyerang kami.
    kita semua panik karena kehabisan air dan aga sedikit salah jalur, tapi akhirnya kita masuk jalur lgi. setelah kita terus berjalan akhirnya kita sampai juga di pos cibunar dan menemukan sumber air. karena sudah terlalu malam dan kehabisan tenaga kita pun kembali camp di cibunar.

    • umar mukhtar
    • September 6th, 2011

    tgl 1 sept 2011 w ke cermai tpi w & kwn2 tapala west ingin menghpus mitos itu & kmi buang air smbrangn,,..ypi alhmdulilah krn kmi tau klo pke logika tdk akn knp2.

  10. menurut sy percaya g percaya itu hak msng2,yg patut d percaya bahwa makhluk goib itu ada,gan kt naik gunung untuk melihat betapa besary ciptaan ALLAH,jd sepatuty kt jaga apa yg telah di beri NYA bkn merusak y,…

  11. gw yoseph dari bekasi timur…
    alhamdulilah udah 3 musim gw taklukin puncak ceremai…
    salam buat yg pernah gabung naik bareng sama gw…

  12. “Menghormati budaya setempat…” sedikit penggalan dari kode etik PA…begitu klo tidak salah…setiap gunung pasti memiliki mitos dari masyarakat setempat jadi ya hormati saja….karena kita berada diwilayah yang memilki aturan budaya masyarakat setempat….masalah mahluk halus tentunya ada..jangankan di gunung ditempat kita sendiri aja ada….sebagai seorang pendaki siapkan mental dan fisik, karena mendaki tdk hanya mengandalkan modal nekad saja….

    • C’not
    • November 28th, 2011

    Saya pernah naik Gunung Ciremai 2 kali , tepatnya di pertengahan tahun 2008 . 2 kali saya naik Gunung Ciremai lewat jalur Palutungan , karena saya sadar saya masih pemula . hehe . Saya dan teman-teman waktu itu akan menghadapi Ujian Nasional tingkat SMA . Rencana kami naik Gunung Ciremai untuk refreshing sebelum UN . Pendakian pertama , saya menyusul rombongan 1 yang telah mendaki sehari sebelumnya . Saya menyusul bertiga dengan teman saya yang berasal dari SMAN 3 Kuningan . Pengalaman menarik yang terjadi di tengah perjalan adalah ketika saya beristirahat di pos Arban , saat itu saya sedang duduk duduk sambil meroko , tiba tiba ada rusa yang berlari dengan susah payah , tadinya saya akan menghampiri rusa itu , tapi saya kaget , teman saya langsung menyuruh saya untuk berlari meninggalkan pos Arban . Setelah cukup jauh dari pos tersebut saya bertanya kepada teman saya kenapa harus berlari . Teman saya khawatir rusa tersebut sedang dikejar oleh Macan , di pos Arban memang terkenal sebagai perlintasan binatang buas dengan jalur pendakian . -bersambung- 😀

  13. Saya pernah satu x ke pncak g.ciremai dngn 9orng tmn dan melewati jalur majalengka dan pemandangannya subhnallah, dan waktu mengeli2ngi puncak dan seekor burung menuntnku mmbri ptnjuk jalan, dan alhmdllah slamet, dan q tau goa walet tp d mna tmpt s.g jati bertapa.?

  14. sy pernah ke kaki gunung nya ja dah seureum pa lagi keouncaknya,,, bisa2 ay ga bisa blik lg….

    • mef mef cikeas
    • Maret 19th, 2012

    ehmmm mitooos banyak bngattttttttttttt, jorrrrrok kencing di gantuung, katanya klo kencing harus d bungus haaaapzzzz trus d gantung,,,,,, ga ah yang penting yakin allah yg maha kuat ….. kita mah boleh yakin dgn andaya mahluk gaib, tv inggat kita ma mahluk gaib itu berbeda alam jd jangan telalu di pikirkan ,, itu mah ke percayaaaaaaaaaaaaaaan budaya merarang itu lah ,,,, setan itu demen kpda orang yg percaya kaya gituuuuan makanya dia sering muncuuul hanya untuk menggelincirkan iman kita ajjj , sy jg dah perpengalaman ketmu sesuatu yg aneh tv inggat setan haya menipuuuuuuuuu,,,,,, jangan takuuut nikat kita adalah tadabur alam meententramkan jiwa dan rohani kita dr kebisingan kota

  15. ak yg asli org cirebon y malah gk tau,, aneh y?

    • Jurigleuweung
    • April 9th, 2012

    jk qt mempunyai jiwa sosial dan berkebudayaan qt pasti akan menyadari hal-hal yang berkaitan dg Mitos dan adat setempat. Jd qt tdk perlu mempergunjingkan masalah tsb. 1. Hargai Adat Setempat, 2. Jagalah Sikap (Sopan Santun), 3. Beriman. Semua itu merupakan modal qt menjadi pelaku Tamu. Dan Bagi mereka yang selamat saat itu (buang air kecil sembarangan atau yang lainnya) Bersyukurlah Kpd Tuhan Yang Maha Esa Karena masih dilindungi. Dan Teman2 Juga Perlu Tahu “Karakteristik seseorang akan kita ketahui setelah terjun ke Alam Liar / Mendaki Gunung( Itu yang disebut Alam Suci)”.

    • ahsinsidqi
    • Juli 4th, 2012

    halah, yang penting mah yakin sama Allah,..
    jalan g neko2, jaga sopan santun,.
    insya Allah selamat sampai pulang lagi,.

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan Balasan ke arya Batalkan balasan